Breaking

Kamis, 26 Mei 2022

Generasi Emas Peru

 Peru tidak mempunyai pemain sekaliber Lionel Messi, Sergio Aguero, Arturo Vidal, Alexis Sanchez, Edinson Cavani, Luis Suarez, atau Jeison Murillo. Tidak ada pemain Slot Judi Online Tim nasional Peru yang main di kesebelasan luar biasa Eropa. Tetapi siapa duga La Blanquirroja bisa berprestasi di dalam 10 tahun akhir?


Di 2018 lalu, Peru tampil lagi di Piala Dunia sehabis tidak lolos dalam 36 tahun akhir. Saat itu dalam empat edisi Copa America, tiga salah satunya sukses tembus ke fase semi-final. Terakhir, di Copa America 2019, Sang Merah - Putih ini sukses tembus partai final untuk menentang Brasil, si tuan-rumah.


Pastilah menakjubkan buat Peru lantaran sukses ke Piala Dunia dan menggapai fase final Copa America dalam tempo 2 tahun. Peru lantas ke final Copa America 2019 dengan menang mutlak atas si juara bertahan, Cile, melalui score 3-0, di fase semi-final.


Reputasi Peru di Copa America di dalam 10 tahun akhir memanglah lebih bagus juga ketimbang beberapa negara teratas seperti Brasil dan Uruguay. Brasil anyar ini kali menggapai final sehabis di tiga edisi awal kalinya 2x berhenti di fase perempat final dan sekali mulai sejak sesi group. Lantas dengan Uruguay yang sehabis juara di 2011 tidak berhasil melebihi fase perempat final.



Sukses itu tidak terlepas dari pelatih Peru sekarang, Ricardo Gareca. Menurut pelatih fisik Tim nasional Peru yang udah bergerak di sepakbola Peru mulai sejak 2007, Neston Bonillo, Gareca bisa bikin anak asuhannya tampil militan di atas lapangan. Bekas pemain Boca Juniors itu bisa menyerangkan semangat angkatan emas Peru di 1970-an di pemain Peru di sekarang ini.


Gareca anyar tergabung dengan Peru di 2015. Sejak mulai itu dia mulai bangun scuad terunggul untuk sepakbola yang mau dia permainkan. Menurut Bonillo, sebelumnya Gareca persoalan cari pemain yang dia kehendaki. Lebih kwalitas pemain Peru memanglah tidak ekslusif seperti negara Amerika Selatan lain lantaran memang tidaklah punyai infrastruktur yang cukup.


"Di saat pertamanya ada ke Peru, mereka [pemain] tidak mengindahkan gizi, waktu istirahat, atau hidrasi dalam badan mereka. Tetapi mereka sangatlah professional di saat ada di dalam lapangan," papar Bonillo.


"Kami mulai menyatukan data seluruh pemain... seperti berapa dapat pemain itu dapat lari, intensitasnya bagaimana, kami pula memandang tanggapan mereka di saat hadapi jarak kompetisi yang pendek, atau di saat kami main pada ketinggian yang tidak sama. Hal demikian bikin kami dapat menetapkan maka dari itu kami tidak mendapati apa yang kami tidak kehendaki," tambahnya.


Dari sana pula Gareca dan staff pelatihnya mengenal kalau beberapa pemain Peru tidak teknikal, tetapi kuat secara fisikal. Sebuah hal yang lain membantu Gareca dan staff pelatihnya merupakan beberapa pemain Peru demikian menyintai negaranya. Di dalam masalah ini, Slot Online Terpercaya beberapa pemain Peru yang tidak terjamah glamornya sepakbola Eropa bikin mereka tampil bekerja keras buat negara mereka. Gareca lantas menstimulus beberapa pemainnya dengan tidak membidik klubnya untuk berprestasi dengan tinggi mungkin.